Ranah Desa

Monday, July 2, 2012















Ranah Desa

Jauh di tinggal kebisingan kota,
pekikan kelajuan mati
ditelan kokokan ayam pagi,
bersahut sahut mendendang
kejantanan,
angkuh mendabik dada,
penggera siang hampir tiba..
perlahan merangkak mentari pagi
memancar kembali sinar semalam...
isi desa bersama menyahut mentari,
mesra berjabat tatkala bersua,
jika tiada gurau jenaka
senyum bibirnya tak pernah dilupa,

kata mereka
desa indah dengan ringan bibirnya,
tak lekang salamnya,
jika tidak di warung pagi
cukup sekadar
berselisih jalan...

kebun, dusun, sawah
mula menyambut tuannya..
hijau luas terbentang hamparan
pekerjaan desa,
damainya tak usah lagi dibicara
hanya jiwa mampu tafsirnya..
kelihatan renek renek usaha
membasahi wajah tua mereka,
kusam, namun masih gigih
semamgat tua mungkin,
demi keluarga..
atau mungkin
sekadar mengisi masa tua..